Powered By Blogger

Rabu, 07 September 2011

POLUSI UDARA

Asap Makin Parah

p ISPU Terus Meningkat

KOTA JAMBI, JS-Kabut asap yang melanda wilayah Kota Jambi dan sekitarnya sejak sepekan terakhir hingga Selasa (6/9) kemarin, bertambah parah. Bahkan, terlihat wilayah Kota Jambi dan sekitarnya seperti dikepung kabut asap yang membuat jarak pandang berkurang.
    Kurnianingsih, Koordinator Prakirawan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi, menyatakan penyebab utama kabut asap yang melanda wilayah Kota Jambi dan sekitarnya adalah karena kiriman asal dari titik api yang ada di sekitarnya. ''Baik dari kabupaten lain di sekitarnya maupun dari provinsi lainnya,'' ujarnya, ketika dikonfirmasi via ponselnya, kemarin.
    Diterangkannya, memang pada Senin (5/9) lalu, di Provinsi Jambi terdapat lima titik api, yakni di Kabupaten Muarojambi dua titik, Tanjungjabung Timur 1 titik, Tebo 1 dan Sarolangun 1 titik. ''Jadi, asap-asap dari daerah itu dibawa oleh angin yang kebetulan arahnya menuju Kota Jambi. Sehingga, membuat jarak pandang berkurang dan memicu kenaikan ISPU,'' terang Kurnianingsih.
    ''Kabut asap ini juga membuat jarak pandang di Bandara Sultan Thaha Jambi terbatas. Pada pagi hari berkisar 500-800 meter, sehingga beberapa jadual kedatangan pesawat terganggu,'' tukasnya.
    Sedangkan Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Jambi, Drs Arpan MM, menyatakan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) pada Selasa (6/9) kemarin, mencapai angka 129 atau masih dalam kategori kurang sehat. ''Udara yang kurang sehat ini sudah terjadi sejak Minggu (4/5) dan hingga hari ini (kemarin, red) masih berada di atas 100,'' ungkapnya, ketika dikonfirmasi via ponselnya, kemarin.
    Sedangkan Wakil Gubernur Jambi, Drs H Fachrori Umar Mhum menyatakan pemerintah provinsi telah melakukan upaya-upaya secara maksimal untuk mengatasi masalah kabut asap. ''Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah belum berhasil dalam upaya mematikan asap. Karena, hal ini berada di luar kemampuan kita. Besok (hari ini, red) kami akan turun ke Seponjen,'' jelasnya.
    Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, Drs Hasvia MTP, pada saat yang sama menjelaskan pemerintah telah menurunkan beberapa tim pemadam beserta peralatan pemadam kebakaran ke daerah-daerah yang terbakar. Ini untuk meminimalisir agar tidak menyebar ke tempat lain. ''Lima regu sudah kami kirim khususnya ke Tanjungjabung Timur pada pukul 03.00 WIB dinihari pagi tadi. Pada beberapa titik juga kami minta bantuan kepada Taman Nasional Berbak untuk menangani itu dan juga dibantu tim dari Kabupaten Tanjungjabung Timur,'' jelas Kadis.
    Kadis juga menjelaskan, asap yang ada ini bukan hanya berasal dari kebakaran lahan di Provinsi Jambi. Tetapi, juga berasal dari provinsi lain, seperti Sumatera Selatan yang juga mengalami hal yang sama.
    ''Jadi, sebenarnya asap di Jambi ini harus kita lihat juga arah mata angin. Jangan fokus di Jambi saja. Arah angin kita ini ke timur. Artinya, nanti dari tenggara ke timur, artinya tidak hanya asap dari kita. Kemarin saja Jambi hanya ada lima titik api, sedangkan provinsi lain 23 sampai 26 titik api,'' lanjut Hasvia.
    ''Kita harus lihat juga provinsi tetangga. Yang jelas, kita butuh hujan, karena Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh sudah hujan,'' jelasnya.
    Kadis menyatakan kesiapan pemerintah dalam menanggulangi masalah kebakaran dengan telah menurunkan kurang lebih 210 personil. ''Kita sudah menurunkan 210 orang, satu titik 15 orang dengan peralatan pemadam yang representatif. Selain itu, sempat ada permasalahan bahan bakar dan sudah kita atasi. Yakni, kita ambil dengan menggunakan dirijen, karena sebelumnya di SPBU tidak diperbolehkan. Lalu, kita minta izin dan dengan menggunakan surat kepada Pertamina mengeluarkan 210 liter per hari,'' ungkap Kadis.
    Menyangkut kedatangan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono ke Jambi pada 23 September ini, Kadis menjelaskan pemerintah menjamin sebelum tanggal 23 permasalahan asap akan segera diselesaikan.
    ''Kami berupaya pada sebelum tanggal 23 permasalahan kebakaran ini akan segera diselesaikan. Di Jambi kita memiliki empat daerah operasional, yaitu di Sarolangun, Muarojambi, Kota Jambi, Tebo dan Tanjungjabung Barat. Jadi, sudah dimobilisasi semua alat dan personilnya. Jadi, kami memiliki lima regu lagi yang belum diturunkan,'' papar mantan PJ Wako Sungaipenuh ini.
    Selain itu, Hasvia mengaku juga sudah menyurati Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan diminta membantu. ''Jadi, Sumatera Selatan sudah kita koordinasikan untuk upaya pemadaman. Yang jelas, tiga daerah sudah direstui untuk mendapatkan hujan buatan yaitu Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Tengah. Sedangkan Jambi belum perlu karena titik apinya masih kecil,'' jelas Hasvia.

Jumlah Titik Api di Beberapa Provinsi
(Januari-5 September 2011)

Provinsi  Jumlah
Jambi    966    
Riau    2890
Sumut 720
Sumsel 2399
NAD    414

Tidak ada komentar:

Posting Komentar